一kill them with success and bury them with a big smile一

Wednesday, March 18, 2015

B.IND: WAWANCARA

6:45 AM Posted by hanna No comments
Kali ini saya akan membahas tentang Wawancara.

1. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
2. Unsur-unsur Wawancara
     1. Narasumber
     2. Pewawancara
     3. Pertanyaan (bagi yang bersifat tertutup)
     4. Tidak memerlukan daftar pertanyaan (terbuka)
     5. Menggunakan rumus 5 W + 1 H untuk membuat daftar pertanyaan
     6. Menentukan jadwal pelaksanaan wawancara
     7. Membuat janji dengan narasumber
     8. Menentukan lokasi wawancara
     9. Datang tepat waktu
     10. Bisa mengarahkan wawancara jika narasumber terlalu melenceng dari topik
     11. Dapat membuat laporan wawancara
3. Jenis-jenis Wawancara
   • Wawancara bebas,
yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan pembicaraannya tergantung kepada suasana wawancara. Wawancara  bebas seringkali juga disebut wawancara tidak berstruktur karena tidak terikat pada daftar pertanyaan tertentu. Contohnya, wawancara yang dilakukan seorang wartawan dengan artis atau pejabat pemerintah.
Wawancara terpimpin,
yaitu wawancara yang dilakukan dengan menggunakan  pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Wawancara terpimpin seringkali disebut juga sebagai wawancara berstruktur. Contohnya, wawancara yang dilakukan pembawa acara di stasiun televisi kepada pihak yang diwawancarai (pejabat,  pemuka masyarakat, ahli).
Wawancara individual,
yaitu wawancara yang dilakukan oleh seorang (pewawancara) dengan responden tunggal. Wawancara individual disebut juga sebagai wawancara secara perorangan. Contohnya, wawancara formal maupun informal yang dilakukan oleh seorang wartawan dengan seorang pejabat tertentu atau seorang wartawan dengan seorang artis.
Wawancara kelompok,
 yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, wawancara yang dilakukan wartawan dengan sekelompok personal band atau para pemain dari kesebelasan sepakbola tertentu.
   • Wawancara konferensi,
 yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau wawancara antara sejumlah pewawancara dengan seorang responden. Contohnya, wawancara yang dilakukan wartawan terhadap sejumlah  pimpinan perusahaan saat melakukan konferensi pers untuk publisitas, wawancara yang dilakukan oleh beberapa wartawan kepada pejabat yang menyelenggarakan konferensi  pers, wawancara yang dilakukan dengan pola konferensi jarak jau (teleconference) seperti yang dilakukan oleh pewawancara TV dengan beberapa pihak yang diwawancarai di berbagai kota terpisah.
   • Wawancara terbuka,
yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya. Contohnya, wawancara dengan menggunakan  pertanyaan yang menghendaki penjelasan atau pendapat seseorang.
   • Wawancara tertutup,
yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang terbatas  jawabannya. Contohnya, wawancara yang menggunakan lembar daftar pertanyaan (questionaire) dengan jawaban yang telah dipersiapkan untuk dipilih, seperti setuju, tidak setuju, ya, tidak, sangat baik, cukup, kurang
4. Tahapan Wawancara
     • Tahap persiapan
1)      Menentukan tema wawancara
2)      Menentukan jenis wawancara
3)      Menentukan  narasumber sesuai tema
4)      Membuat jadwal (hari, waktu dan lokasi wawancara) dengan narasumber
5)      Mengumpulkan informasi awal dari luar lingkungan narasumber
6)      Membuat daftar pertanyaan
     • Tahap inti
1)      memperkenalkan diri dan menggali profil atau riwayat hidup narasumber dapat dilakukan dalam bentuk basa-basi
2)      mulai mengajukan pertanyaan secara sistematis dengan keingintahuan yang tinggi
3)      mencatat dan merekam dengan jelas seluruh jawaban narasumber
4)      mengakhiri wawancara dengan kesan yang baik
     • Tahap penutup
1)      Membuat laporan wawancara sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
2)      Menghindari opini pribadi yang bersifat fitnah
3)      Jika perlu, konfirmasi ulang hasil wawancara dengan narasumber
4)      Menyebarluaskan hasil wawancara dengan berbagai media, baik dalam bentuk berita atau buku.
5. Contoh dan Lampiran Hasil Wawancara

Ana : Assalamualaikum, saya Ana. Bolehkah saya mewawancarai anda?
Dokter Asya : Walaikumsalam, saya Dokter Asya, boleh saja dik.
Ana : Dokter Ana sudah berapa lama menjadi dokter?
Dokter Asya : Sekitar 5 tahun dik.
Ana : Dokter Asya spesialisasi apa ya?
Dokter Asya : Saya spesialis gigi. 
Ana : Apa yang membuat Dokter menyukai pekerjaan ini?
Dokter Asya : Sejak kecil saya suka makan permen dan coklat, sehingga gigi saya banyak yang rusak. Saya selalu dibawa orang tua saya ke Dokter Gigi dan disana saya merasa bekerja menjadi Dokter Gigi sepertinya menyenangkan. Karena dapat membuat orang-orang banyak tersenyum jika giginya bagus. Betul bukan?
Ana : Wah, mulia sekali pekerjaan Dokter! Ngomong-ngomong, Dokter lulusan mana ya?
Dokter Asya : Saya lulusan FKG Unpad tahun 2009.
Ana : Apa resikonya menjadi Dokter Gigi?
Dokter Asya : Resikonya tidak ada, namun saya pernah menangani pasien yang pada saat itu terlalu lelah atau kurang tidur ,tetapi ia ingin mencabut gigi. Ketika ingin disuntik tiba-tiba dia pingsan.
Ana : Oh begitu, Dok. Terima kasih atas waktunya, semoga Dokter selalu dilimpahkan rezekinya. Saya pamit dulu, Wassalamualaikum.
Dokter Asya : Sama-sama dik, Waalaikumsalam.

    Kesimpulan dari Wawancara tersebut adalah Dokter Asya telah menjadi Dokter selama 5 tahun  Ia adalah lulusan FKG UNPAD tahun 2009. Pekerjaannya sangat mulia, karena dia membuat gigi orang-orang menjadi bagus sehingga orang-orang berani untuk tersenyum.
    Sejak kecil, ia senang makan permen dan cokelat sehingga ia sering dibawa orang tuanya ke Dokter Gigi dan itu membuatnya ingin menjadi Dokter Gigi. Dia mengaku menjadi Dokter Gigi tidak ada resikonya, tetapi harus berhati-hati.

0 comments:

Post a Comment